Friday, January 11, 2013

#10 : peduli ( kah? ) !

Peduli. Sayang. Dua kata yang berbeda tapi memilki keterkaitan. Setuju? Seenggaknya menurut saya pribadi. Kalau sayang, pasti timbul kepedulian. Sebaliknya, jika seseorang peduli, secara sadar atau nggak dia memiliki rasa sayang. 

Beda orang, beda juga tipe kepeduliannya. Ada yang melalui ucapan, ada juga yang nggak banyak kata-kata langsung ditunjukkan. Sah-sah aja, namanya juga plural. Tapi ada juga yang menggunakan dua cara itu sebagai alat, untuk pencitraan dirinya sendiri atau bahkan untuk terlihat seperti.

Misalnya,banyak orang yang berbondong-bodong mengatakan peduli lingkungan sampai ikutan berbagai macam komunitas, tapi masih banyak pula yang mencemari lingkungan dengan macem-macem. Mungkin kalian akan bilang, "Ya, mungkin itu yang nggak sadar dan nggak tahu atau bahkan yang nggak ikut keanggotaan." Nyatanya nggak, saya pernah liat orang yang ikut komunitas  tapi masih suka mencemari lingkungannya. Lalu untuk apa dong? 

Belum lagi, orang-orang yang udah naik mobil-mobil mewah masih suka buka kaca jendela buat buang sampah. Kalau punya mobil mewah udah pasti berpendidikan tinggi kan? Lalu kemana pergi ilmunya, kalau hal kecil tapi berdampak besar ini aja nggak tau?? Sama aja dong dengan orang-orang yang nggak pernah mengecap bangku sekolah?!

Alangkah bagusnya kalau dimulai dari sendiri dulu. Anggap aja, lingkungan itu pacar kedua yang butuh diperhatiin dan dipeduliin, jangan cuma kasih rayuan gombal doang. Lama-lama kan bisa ngambek juga. Kalau udah ngambek, bisa berabe. Ujung-ujungnya, kita juga kan yang ribet. 

Kalau bukan kita, ya siapa lagi?

2 comments:

  1. Intinya semua berasal/ dimulai dari diri sendiri (y)

    Btw salam kenal!

    ReplyDelete
  2. kayaknya emang gak ada jalan lain. hehehe.
    Salam kenal jugaaa ;D ikutan 30 hari becerita juga?

    ReplyDelete

die Gaeste

free counters