Wednesday, January 30, 2013

#17: Lilin aromaterapi penjelajah waktu

Baru-baru ini, saya lagi iseng-isengnya nyari lilin aromaterapi. Itu loh, lilin yang ada wangi-wangiannya. Disuatu pagi, tiba-tiba aja kepikiran, "enak kali yaa nyalain lilin aromaterapi untuk di kosan". Lumaya,  kalau lagi mikirin skripsi ada latar wangi-wangiannya gitu. hahaha. Siapa tau pikiran jadi tenang lagi.

Tapi ternyata, mendapatkan lilin aromaterapi yang sesuai itu sesusah ngajuin judul skripsi! Sesuai wanginya, sesuai ukurannya dan yang terpenting, sesuai dikantongnya! Hahaha. Lilin yang saya temuin di pusat-pusat perbelanjaan, nggak ada yang memenuhi kriteria saya tadi. Misalnya wangi dan ukurannyanya oke, tapi buat si kantong nggak enak. Atau misalnya wangi dan harga udah oke, eh ukurannya nggak pas.

Singkat cerita, saya belum bisa nemuin lilin aromaterapi yang sesuai di hati. hahaha. Udah cari dimana-mana, kalau lagi jalan kemana pun pasti mata awas sama keberadaan lilin dambaan hati tersebut. Akhirnya minggu kemaren saya nemuin lilinnya! Dan tau dimana saya nemuinnya? Di rumah! Ya, di rumah saya di Tangerang! Dan selama ini saya cari di sekitaran Jatinangor dan Bandung! Gimana ceritanya?

Jadi gini, beberapa tahun lalu, tepatnya saat saya duduk di bangku SMP yang notabene anak seumuran itu suka belanja barang-barang yang nggak terduga dan nggak peting. Benar kan? Dari sekian banyak barang absurd, salah satu barang yang saya beli saat itu adalah lilin aromaterapi berwarna pink dengan wangi mawar dengan penutupnya.

Dulu, saya suka menyesal setelah membeli suatu barang, macem-macem alesannya. Dari yang sadar akan kegunaannya yang nggak jelas sampai modelnya yang nggak sesuai. Tapi, kebiasaannya saya, semua barang sesalan itu tetap saya simpan dan biasanya sampai bertahun-tahun. Lalu biasanya, dihari mendatang, barang tersebut bertemu dengan jodoh kegunaannya. Suatu saat kemudian, saya baru merasakan kegunaannya. Serius deh.

Kejadian semacam itu sering banget saya alami. Begitu juga lilin aromaterapi ini. Saat lagi iseng ngubek rumah, nggak sengaja nemu lagi lilin aromaterapi yang dulu saya beli saat saya masih pake seragam putih biru. Sesuai lagi dengan kriteria di atas. Ukuran, wangi dan yang terpenting nggak bikin kantong lecek (tipikal anak kosan yang jauh dari rumah. hahaha).

Setelah penemuan besar itu saya jadi sadar, kadang saya suka menyesali akan suatu barang yang sudah saya beli dan ujung-ujungnya jadi merasa bersalah dan menyalahkan diri-sendiri. Jadi nggak bagus kan untuk diri sendiri juga. Jadi cari-cari kesalahan sendiri. Padahal suatu benda sebenernya punya kegunaannya sendiri, secara sadar atau nggak sadar. Mungkin alam bawah sadar yang tau, kalau suatu saat nanti barang tersebut dibutuhkan atau membantu banget. Hanya prasangka saya. Lagi-lagi, cuma butuh waktu.

No comments:

Post a Comment

die Gaeste

free counters